Bisnis migas tiap tiap tahun makin lama mengalami peningkatan, banyak perusahaan yang konsisten jalankan usaha untuk mendapatkan sumur-sumur minyak untuk diproduksi kegunaan menaikkan kinerja perusahaan mereka. Sehingga tidak sedikit perusahaan yang jalankan explorasi di luar negeri. Hal ini juga yang dijalankan oleh perusahaan minyak dan gas bumi asal Malaysia yakni Genting Oil, perusahaan tersebut saat ini tengah jalankan pencarian ladang minyak di Indonesia lebih-lebih di Papua.
Pengeboran Sumur Minyak Terdalam di Indonesia
Pencarian sumur minyak baru lebih-lebih di Indonesia merupakan sesuatu yang tidak gampang untuk dilakukan, efek yang tinggi serta cost yang tergolong mahal membawa dampak banyak perusahaan mesti memutar otak sebelum jalankan tindakan lanjutan. Tetapi hal tersebut tidak membawa dampak Genting Oil patah arang untuk jalankan pengeboran di sumur Kido daratan Papua.
Total cost yang telah digelontorkan oleh Genting Oil untuk jalankan pengeboran di Papua berkisar antara $300-$400 juta (atau berkisar 4 trilliun rupiah). Kepala Humas SKK Migas perwakilan Maluku, Bambang Dwi Djanuarto menjelaskan bahwa perusahaan asal Malaysia tersebut hingga saat ini telah jalankan pengeboran sedalam 5000 meter lebih bersama saat 320 hari.
“Tepatnya telah raih kedalaman 5.355 meter di bawah permukaan tanah, sumur ini merupakan sumur minyak terdalam di Indonesia yang pernah dibor. Sebelumnya sumur minyak terdalam berada di Nilam Kalimantan Timur yang saat ini tengah dikelola oleh perusahaan minyak dan gas Vico,” ujar Bambang.
Jika dihitung-hitung, kedalaman sumur minyak kido raih 50 kali lipat berasal dari tinggi menara monas yang tingginya cuma 130 m berasal dari permukaan tanah. Saat ini sumur minyak yang tengah di bor oleh Genting oil tersebut masih di dalam langkah pengujian, apakah punya kandungan minyak bumi atau gas bumi. Walaupun di atas kertas sumur migas kido miliki potensi takaran minyak dengan Water Meter BR , namun tidak menutup bisa saja bahwa sumur tersebut tidak punya kandungan migas mirip sekali, pasti hal tersebut merupakan kerugaian besar bagi pihak Genting Oil.
Ini menandakan bahwa saat ini pencarian sumur minyak dan gas telah terlalu sulit. Segala efek yang bisa saja dapat berlangsung sepenuhnya ditanggung oleh perusahaan yang bersangkutan. Walaupun memeliki efek kerugian yang tinggi, namun kesibukan usaha migas tiap tahun konsisten mengalami peningkatan dikarenakan berkenaan bersama kebutuhan dapat hasil olahan minyak bumi yang juga makin lama tinggi.