Di jaman sekarang, branding tentu bukan hal yang mampu dipisahkan kala anda senang membangun sebuah bisnis. Tak cuma satu, ada jenis-jenis branding yang mutlak untuk anda ketahui.
Nantinya, tipe branding yang dipilih akan membantu anda memetakan lebih mengerti langkah yang wajib diambil.
Untuk itu, Glints sudah merangkum berbagai tipe langkah branding untuk referensi kamu.
Apa Itu Branding?
randing sendiri adalah sebuah proses riset, mengembangkan, dan menerapkan sebagian hal yang menjadi pembeda pada usaha yang anda bikin dengan usaha lainnya.
Dengan begitu, sementara lihat hal tersebut, customer akan segera mengerti bahwa itu adalah produk atau usaha kamu. Bisa dibilang, branding adalah identitas berasal dari usaha yang anda jalani.
Jenis-Jenis Branding
Dari jenis-jenis branding ini anda mampu memanfaatkan salah satu atau paduan berasal dari sebagian langkah branding ini.
Semuanya tentu tergantung dengan target dan tipe usaha yang anda tekuni. Berikut ini sebagian tipe branding agency jakarta yang dirangkum berasal dari Tailor Brands.
1. Product branding
Jenis branding yang satu ini mampu menjadi yang paling kerap anda lihat dan dengar sehari-hari. Product branding ini menyebabkan anda terlalu melekat pada suatu merek produk.
Akibatnya, sementara anda lihat tipe produk sama kerap kali anda menyebutnya dengan merek atau merek lain.
Kita ambil contoh, seberapa kerap anda menyebut pasta gigi dengan sebutan Odol?
Ya, padahal Odol sendiri sesungguhnya adalah sebuah merek (brand) pasta gigi asal Jerman. Pasta gigi ini dulu sesungguhnya sempat beredar di Indonesia.
Namun, Odol kini tidak ulang dipasarkan di Indonesia. Oleh karena, merek image yang kuat dan kesuksesan produk branding, orang Indonesia senantiasa mengasosiasikan pasta gigi sama dengan Odol.
Product branding yang berhasil termasuk mampu menyebabkan anda akan senantiasa setiap pada suatu merek produk dan enggan beralih.
2. Personal branding
Sesuai namanya, personal branding adalah tipe langkah yang kebanyakan dipakai untuk individu. Biasanya, personal branding dilaksanakan oleh selebriti, politisi, atau digital marketer, termasuk influencer.
Tujuannya untuk membangun citra positif dan tingkatkan keyakinan khalayak pada personalnya.
Saat ini, fasilitas sosial menjadi salah satu langkah yang terlalu mudah, tepat, sekaligus efisien untuk membangun personal branding ini. Pasalnya, melalui fasilitas sosial anda mampu menyentuh audiens yang lebih luas.
Misalnya, Neil Patel berhasil lakukan personal branding dirinya sebagai seorang SEO expert atau Raditya Dika sebagai seorang komika sekaligus content creator.
3. Corporate branding
Berbeda dengan dua di awalnya yang berfokus pada satu objek, corporate branding merupakan tipe branding yang fokus pada total perusahaan.
Corporate branding mampu dibilang berhasil kalau anda sudah mengingat nama perusahaan selanjutnya sebagai salah satu perusahaan yang menjanjikan.
Tak cuma itu, anda pun akan “percaya” bahwa produk yang mereka keluarkan memiliki kualitas yang baik, sama sekali itu produk baru.
Saat kami berbicara berkenaan personal hygiene misalnya, mungkin Unilever menjadi salah satu produsen yang terlintas. Ini merupakan salah satu umpama corporate branding yang berhasil.
4. Geographical branding
Jenis-jenis branding tak cuma termasuk orang, objek, atau perusahaan. Wilayah pun mampu diperkenalkan melalui branding. Ini disebut dengan geographical branding.
Geographical branding lebih kerap dipakai untuk mempromosikan area wisata. Itu sebabnya, branding yang dipakai adalah keunikan area tertentu.
Enjoy Jakarta, Jogja Kota Gudeg adalah sebagian umpama geographical branding.
5. Service branding
Jenis branding yang satu ini mungkin mampu menjadi salah satu paduan berasal dari sebagian langkah lainnya di atas. Service branding lebih utamakan kepada pengalaman konsumen.
Jadi, bukan jasa atau produk ulang yang mengidamkan diperkenalkan, melainkan pengalaman “ekstra” yang mampu didapatkan sementara orang memilih produkmu.
Misalnya saja, Sriwijaya Air merupakan maskapai yang menawarkan tiket pesawat termasuk inflight meal, dibandingkan maskapai berbiaya murah lainnya.
6. Co-branding
Strategi co-branding kebanyakan dilaksanakan sementara ada partnership berasal dari 2 atau lebih perusahaan.
Biasanya ini dilaksanakan untuk produk yang memiliki kesamaan atau saling terhubung. Bisa juga, ini dilaksanakan untuk tingkatkan target pasar.
Misalnya saja, Walls dan Oreo yang menciptakan satu varian es krim bersamaan.
7. “No-brand” branding
No-brand branding dikenal termasuk dengan sebutan minimalist branding. Jenis branding ini utamakan kualitas produk yang baik, ketimbang mereknya itu sendiri.
Artinya, mereka yang bermain dengan langkah ini cukup yakin diri bahwa produk yang ditawarkan berkualitas.
Muji adalah salah satu merek yang memanfaatkan langkah ini.
Untuk generasi milenial, Muji mungkin lekat sebagai area belanja barang-barang kebutuhan yang cukup berkualitas.
Padahal, kalau diperhatikan, barang-barang Muji tidak mencantumkan merek sama sekali.
Tak cuma satu, anda mampu memanfaatkan jenis-jenis branding di atas bersamaan.
Misalnya, anda akan memanfaatkan produk branding untuk mengenalkan produk khususnya dulu, dan sedikit demi sedikit terasa mobilisasi langkah corporate branding.
Ketika keduanya berhasil, peluangmu untuk melebarkan sayap usaha dengan mengeluarkan produk baru mampu lebih dipercaya.Itulah jenis-jenis branding yang wajib anda tahu. Seperti yang sudah Glints jelaskan di atas, branding berpengaruh pada langkah marketing yang dilaksanakan bisnis.