Hijab – Wajah Modern di Balik Jilbab Muslimah

Wanita Muslim mulai mengenakan jilbab atau penutup kepala lainnya berabad-abad yang lalu untuk mengikuti kesopanan yang diajarkan oleh agama mereka. Namun, seiring berjalannya waktu, masyarakat mulai menganut cara kebarat-baratan dan menutup kepala tidak lagi menjadi pusat perhatian sejumlah wanita muslimah. Beberapa menamakannya pembebasan, yang lain menamakannya modernisasi. Namun, ketika beberapa tahun yang lalu dunia Non Muslim membuat kesalahpahaman tentang Hijab yang melambangkan radikalisme. Pada saat itu, sebagian besar Muslimah menjadi lebih sadar untuk memulihkan identitas agama dan etnis mereka dan kembali menggunakan penutup kepala untuk diri mereka sendiri. Hari ini terlepas dari negara mana mereka berada, wanita Muslim di seluruh dunia telah menganut cara berpakaian yang lebih sederhana termasuk penggunaan jilbab, abaya dan sebagian besar dari semua jilbab.

Ada sejumlah wanita Muslim terkenal yang juga mendukung fakta bahwa menutup kepala bukanlah tanda penindasan atau fundamentalisme. Pada kenyataannya, para wanita ini menutupi kepala mereka untuk menyenangkan Allah swt, yang adalah pencipta seluruh umat manusia. Dari pembawa berita hingga aktivis politik, cendekiawan hingga ilmuwan, sejumlah besar wanita Muslim terkenal dengan bangga mengenakan Hijab mereka di depan umum dan merasa lebih percaya diri saat menutupi kepala mereka.

Suar Islam seperti Khadeejah, yang merupakan seorang pengusaha wanita terkenal pada masa nabi dan kemudian menjadi istrinya; Fatimah, putri Nabi Muhammad (SAW); Asma binti Abu Bakar, putri salah satu sahabat terdekat Nabi Muhammad (SAW), adalah teladan bagi wanita Muslim. Namun, mereka kemudian diikuti oleh wanita berpengaruh seperti Zaynab-al-Ghazali, yang merupakan Aktivis Islam Mesir. Dia sangat mendukung hak-hak perempuan Muslim termasuk hak mereka untuk berpakaian konservatif. Maryum Jameelah adalah contoh utama lain dari wanita modern yang mendukung jilbab. Maryum adalah wanita Yahudi Amerika pertama yang masuk Islam. Dia kemudian mengikuti ajaran Islam ke inti dan di samping itu menulis banyak buku tentang konsep-konsep Islam. Karyanya dibaca dengan baik dan dihargai secara setara oleh Muslim dan non Muslim di seluruh dunia. Mantan presiden Masyarakat Islam Amerika Utara (ISNA), Mrs Elkadi, adalah contoh utama dari muslimah modern yang tidak pernah terlihat tanpa jilbab. Dia aktif bekerja untuk ISNA dan mempromosikan kesopanan dan kesopanan bagi para wanita muda Muslim yang tinggal di Amerika.

Ini hanya beberapa contoh wanita Muslim saat ini yang tidak takut atau malu mengenakan jilbab dalam segala keadaan. Bahkan mereka memakainya dengan bangga dan merasa terhormat menjadi wanita terpelajar dan sukses yang dapat memberi dampak bagi orang lain serta menjadi teladan. Karena semakin banyak kisah sukses yang dipublikasikan tentang wanita berhijab, itu akan memiliki dampak yang besar dan positif pada generasi berikutnya, mempromosikan perasaan moralitas dan kejujuran tentang Islam!