Masih ingat dengan letusan Merapi tahun 2010? Yap, pada hari itu Jumat, 5 November 2010 Merapi benar-benar menumpahkan semua isi dalam perutnya. Letusan yang sangat dasyat hingga meluluh lantakkan hampir semua desa yang ada di lerengnya.
Rumah-rumah sawah, ladang, hancur, ribuan binatang ternak mati dan manusia banyak yang menjadi korban letusan Merapi dimana kurang lebih 277 orang meninggal di Yogyakarta dan 109 orang meninggal di wilayah Jawa Tengah.
Tragedi yang amat besar ini menyisakkan banyak kesedihan bagi semua orang terutama bagi mereka yang berdomisili di lereng Merapi dan bagi mereka yang keluarganya atau saudaranya menjadi korban dari keganasan Merapi.
Untuk mengenang kembali tragedi mengerikkan tersebut, di lereng Merapi dibangunlah sebuah museum yang berisikan sisa-sisa dari letusan Merapi yaitu Museum Sisa Hartaku. Takaiters, pengen tahu seperti apa Museum Sisa Hartaku? Yuk, cus kesana?
Lokasi Museum Sisa Hartaku
Berada di desa Petung, Kepuharjo Cangkringan, kabupaten Sleman, Yogyakarta museum ini berdiri di lereng Merapi. Untuk mengunjungi museum ini medannya cukup lumayan sulit jadi hanya bisa ditempuh dengan jeep.
Banyak paket wisata yang ditawarkan oleh jasa jeep adventure seperti The Lost World Castle, Stonehange, Alien Stone, Omahku Memoryku dan museum Sisa Hartaku. Lokasi museum ini berada di pinggir jalan, tempatnya lumayan luas dengan area parkir yang bisa mengakomodir jeep jeep yang singgah ke museum ini.
Baca juga: Embunpagi.id
Bangunan Museum Sisa Hartaku
Tidak seperti museum-museum pada umunya yang megah berdiri dengan desain dan arsitektur yang indah dan detail tiap-tiap ornamennya, museum ini hanya berupa bangunan rumah tua yang terlihat sudah usang dan rapuh.
Bangunan ini hanya menggunakan papan sebagai dindingnya dengan sebagian menggunakan semen yang sudah mulai hancur lantainya juga tidak menggunakan keramik yang licin dan mengkilap tetapi hanya berupa semen yang kasar. Tiang-tiang rumah dan pintunya juga sudah terlihat sangat usang dan berayap. Bangunan ini benar-benar menggambarkan ganasnya merapi pada waktu itu.
Koleksi Museum Sisa Hartaku
Museum ini dibagi menjadi tiga bagian. Bangunan pertama adalah tempat yang digunakan untuk memajang benda-benda perabotan rumah tangga yang masih tersisa dari keganasan Merapi. Ketika masuk ke dalam bangunan ini akan tampak sebuah jam dinding yang jarumnya menunjukkan pukul 12.05 wib.
Waktu ini adalah waktu terjadinya letusan Merapi. Jam dinding ini sudah sangat usang dan berdebu, begitu juga dengan barang-barang lainnya seperti piring, sendok, gelas, radio, dan barang-barang lainnya. Di bangunan kedua museum ini kamu akan melihat sepeda, sepeda motor, kursi dan alat-alat yang digunakan penduduk sehari-hari.
Baca juga: Sekedarhobi.com
Di bangunan paling belakang dipajang bongkahan-bongkahan bangunan atau sisa-sisa letusan Merapi.
Selain benda-benda peninggalan letusan Merapi, lukisan-lukisan ataupun foto-foto tentang terjadinya letusan Merapi juga banyak menghiasi dinding museum ini. Dari foto-foto tersebut pengunjung dapat ikut merasakan bagaimana tragisnya bencana itu melanda.
Kondisi benda-benda yang dipajang di museum ini sangat usang dan berdebu. Hal ini terjadi karena benda-benda tesebut tidak boleh disentuh ataupun dibersihkan agar tetap meninggalkan kesan ganasnya Merapi pada waktu itu.
Larangan Bagi Pengunjung
Museum bersejarah ini dipercaya sebagai bangunan yang memiliki mistis yang kental. Untuk itu ada larangan-larangan di lokasi ini. Salah satunya adalah larangan bagi pengunjung wanita yang sedang haid atau menstruasi yaitu mereka tidak boleh masuk ke dalam museum.
Gimana? Museum Sisa Hartaku bisa kan, jadi salah satu referensi tempat adventure kamu saat di Jogja? Persiapkan stamina kamu jika akan kesana, karena perjalanannya cukup jauh dan ekstrim apalagi dengan menggunakan jeep terbuka.
Jika berangkat siang kamu akan kepanasan dan jika berangkat pagi tentunya udara masih sangat dingin. Yang pasti jaga kesehatan jika akan kesana, Guys?