Waktu Yang Tepat Buat Ganti Oli Mobil Kamu

Jakarta Otomotif – Sahabat yang beginner di dunia otomotif dan memiliki kendaraan pasti bertanya-tanya soal perawatan mobil yang baik dan benar biar mobil kesayangan nggak cepat rusak. Sebagai pemilik kendaraan khususnya mobil, memang sudah menjadi hal wajib untuk selalu melakukan perawatan rutin seperti halnya ganti oli mobil.

Namun yang menjadi pertanyaan sekarang, kapan sih waktu yang tepat untuk ganti oli, tanda oli harus diganti, serta fakta dan mitos seputar ganti oli mobil.

Menjawab kebingungan Sahabat, kali ini Garasi.id akan memberikan informasi untuk kamu seputar ganti oli, yuk kita simak.

Kapan Saatnya Ganti Oli Mobil?

Pertanyaan yang sangat umum ditanyakan ketika Sahabat baru menjadi pengguna kendaraan roda empat. Ada beberapa kondisi yang mengharuskan oli diganti. Apa sajakah itu?

Berdasarkan Jarak Tempuh

Waktu withering umum untuk ganti oli mobil adalah melihat dari jarak tempuh kendaraan. Ganti oli juga merupakan salah satu hal wajib yang dilakukan saat administration berkala. Penggantian oli berdasarkan jarak tempuh ini relevan untuk kamu yang melakukan perjalanan luar kota atau perjalanan yang jarang menemui kemacetan.

Ada beberapa jenis oli berdasarkan bahan campurannya, di antaranya adalah full sintetik dan semi sintetik atau oli yang dicampur mineral. Kalau mobil Sahabat menggunakan oli full sintetik, maka disarankan untuk melakukan ganti oli setiap 10.000 km. Jika menggunakan oli yang bercampur mineral maka disarankan untuk ganti oli mobil setiap 5.000 km.

Berdasarkan usia pemakaian

Mengganti oli mobil juga bisa berdasarkan usia pemakaian mobil. Terutama bagi kamu yang berada di perkotaan dan sering melalui jalanan macet. Meskipun belum mencapai jarak tempuh 5.000 km atau 10.000 km, tetapi jika sudah mencapai 6 atau 12 bulan, Sahabat disarankan untuk ganti oli mobil ya. Idealnya withering tidak oli diganti ketika mencapai 8.000 km.

Mengapa tetap harus ganti oli mobil padahal belum mencapai jarak tempuh? Karena mesin tetap bekerja pada saat kamu terjebak macet.

Berdasarkan kualitas dan kondisi oli

Selain jarak tempuh dan waktu pemakaian kendaraan, kondisi dan kualitas oli juga perlu diperhatikan. Oli yang baru berwarna bening dengan tekstur licin dan lengket. Sementara itu oli yang sudah lama digunakan akan berubah warna menjadi coklat hitam keruh.

Perubahan warna ini terjadi karena salah satu fungsi oli adalah sebagai pembersih komponen mesin, jadi kehitaman itu adalah kotoran dari kerak akibat compositions oksidasi.

Selain itu, jumlah oli yang ada di mesin juga perlu diperhatikan. Jika permukaan oli pada bak atau tangki oli berada di level batas standar maka oli harus ditambah. Penambahannya juga harus memperhatikan batas maksimal, ya. Jangan melebihi batas maksimal karena bisa memperberat kerja mesin.

Hal yang perlu diingat adalah jangan mengecek jumlah oli saat mesin panas karena oli mesin akan naik akibat pemuaian.

Berdasarkan performa mesin

Kondisi oli tentu saja mempengaruhi performa mesin. Oli yang sudah lama tidak diganti akan memperburuk keadaan mesin. Akibatnya mesin akan terasa bergetar dan kerjanya terasa berat. Selain itu juga timbul suara kasar pada mesin.

Hal ini terjadi karena fungsi oli sudah tidak ideal. Terjadi gesekan yang semakin tinggi antar mesin. Biasanya terasa saat menginjak pedal gas. Gas sudah diinjak cukup dalam tetapi lajunya masih lambat. Gesekan ini juga mengakibatkan mesin bergetar dan terdengar suara kasar.

Kuras oli mesin mobil pada 50.000 kilometer

Selain hal di atas, apabila mobil sudah memasuki jarak 50.000 km, Sahabat juga disarankan untuk menguras oli. Belum tentu ketika ganti oli mobil, bak olinya juga dikuras. Jadi kemungkinan masih ada sisa kotoran yang tertinggal. Sehingga ketika diberi oli baru, oli yang mengalir pada mesin adalah oli yang benar bersih.