Pentingnya Sumber Daya Manusia (SDM)
Fungsi SDM diharapkan dapat memberikan kontribusi strategis bagi keuntungan-keuntungan kompetitif perusahaan. Pada saat yang seiring dengan peningkatan tuntutan kerja, peraturan yang kompleks, dan norma-norma etika serta kompetisi domestik dan international sudah membuat perubahan bentuk SDM.
Di samping tujuan-tujuan perusahaan berkenaan keuntungan-keuntungan kompetitif tersebut, departemen SDM mesti mengusahakan menggapai tujuan-tujuan sosial dan fungsional karyawan. Artinya, perusahaan-perusahaan mesti memandang bahwa SDM sebagai sebuah faktor mutlak yang senantiasa meningkat.
Jika demikian, maka perusahaan tersebut dikehendaki memberikan perhatian yang besar terhadap faedah SDM ini. Dalam rangka tercapainya tujuan-tujuan perusahaan, maka pentingnya faktor manusia haruslah mulai dijunjung tinggi. Dengan kata lain, pengembangan produktivitas salah satunya dapat dilakukan lewat pendekatan SDM yang terintegrasi dengan pendekatan proses secara keseluruhan. Hal ini dapat dicapai dengan cara melaksanakan audit sumber daya manusia sebagai cara pertama menuju perbaikan yang konsisten menerus (continuous improvement).
Setelah itu, departemen SDM dapat mendapatkan dan memperbaiki masalah-masalah sebelum kasus berikut jadi serius. Proses audit dapat menciptakan kesamaan persepsi pada departemen SDM dengan manajer operasi, dengan catatan seluruh bagian departemen melakukan tindakan objektif didalam melaksanakan audit tersebut.
Ruang lingkup dan tanggung jawab departemen SDM sebagai sebuah subsistem atau departemen dari perusahaan cukup luas, yakni meliputi penilaian yang komprehensif.
Intinya, didalam dunia bisnis seluruh hasil pekerjaan manusia tidak ada yang sempurna.
Pekerjaan manusia sering mengalami kesalahan dan kegagalan atau terjadi penyimpangan-penyimpangan baik penyimpangan yang disengaja maupun tidak, sehingga mesti dilakukan kontrol untuk meminimalkan ataupun menghilangkannya.
Selain itu, pengelolaan keuangan jadi salah satu faktor yang tidak kalah pentingnya didalam perjalanan sebuah bisnis. Pengelolaan keuangan pribadi dan bisnis mesti dilakukan sebaik mungkin supaya tidak jadi rintangan saat bisnis tengah berlangsung.
Pengertian Audit Sumber Daya Manusia
Salah satu kegunaan manajemen adalah pengawasan. Tujuannya untuk menjaga dan mengamankan harta milik perusahaan dari penyimpangan-penyimpangan baik oleh pihak intern perusahaan maupun ekstern.
Untuk mengoptimalkan efektivitas dan efisiensi kerja, karyawan wajib didorong untuk mematuhi kebijakan manajemen, serta untuk menjaga supaya tercapainya manajemen proses informasi yang baik. Ada beragam pendekatan yang bisa dikerjakan selagi menjalankan pengawasan, salah satunya dengan audit sumber daya manusia (SDM).
Audit SDM bakal mengevaluasi kegiatan-kegiatan SDM yang dikerjakan dalam suatu perusahaan. Hasilnya memberikan umpan balik perihal kegunaan SDM bagi para manajer operasional dan departemen SDM. Ini termasuk memberikan seberapa baik para manajer mengelola tugas SDM.
Pada awalannya audit merupakan area lingkup dari tugas manajemen suatu perusahaan, sejalan dengan hakikat pengawasan itu sendiri jadi kegunaan dengan hakikat dari tiap level manajemen. Semakin besar organisasi suatu perusahaan, diperlukan suatu organisasi yang berdiri sendiri dan terpisah dari kegiatan rutin.
Dengan demikian, audit sebagai suatu proses, dengan kemampuan dan independensi seseorang dalam menghimpun dan mengevaluasi bukti-bukti dari info yang terukur dari suatu kesatuan ekonomi, memiliki tujuan untuk mempertimbangkan dan melaporkan tingkat kesesuaian dan info yang terukur tersebut dengan persyaratan yang sudah ditetapkan.
Kesimpulannya, audit merupakan kegiatan kontrol pada suatu kesatuan ekonomi yang dikerjakan seseorang atau grup atau instansi mandiri yang memiliki tujuan untuk mengevaluasi atau mengukur dalam menjalankan tugas atau pekerjaan dengan persyaratan yang sudah ditentukan.
Ruang lingkup audit sendiri terbagi jadi 3 yaitu:
1. Manajemen Audit (Policy Audit)
Suatu penilaian yang dikerjakan secara sistematis dan independen, berorientasi ke jaman depan pada ketetapan dan kebijakan yang dikerjakan oleh manajemen. Tujuannya untuk meningkatkan mutu SDM melalui perbaikan pelaksanaan kegunaan manajemen, pencapaian konsep yang sudah ditetapkan, serta pencapaian social objective.
2. Performance atau Operational Audit
Suatu kegiatan penilaian yang sistematis dan dikerjakan secara mandiri dan objektif, berorientasi untuk masa depan atas semua kegiatan yang berada dalam sebuah perusahaan, terlebih SDM.
Baik yang menyangkut bidang kegiatan top-middle atau low manajemen, dengan target untuk mengadakan perbaikan konsep kerja perusahaan, pencapaian serta meningkatkan kegunaan SDM yang tersedia pada perusahaan.
3. Financial Audit
Berorientasi pada pengujian atau penilaian secara mandiri dan objektif atas tingkat kewajaran dan ketelitian serta data keuangan atau administrasi untuk menambahkan dukungan keamanan aset perusahaan dengan menjalankan evaluasi kelayakan internal control yang diterapkan.
Sedangkan audit SDM adalah kontrol mutu secara menyeluruh kegiatan SDM dalam suatu departemen, divisi, atau perusahaan (mengevaluasi) dengan menitik beratkan pada peningkatan atau perbaikan kegiatan.
Pentingnya Audit Sumber daya Manusia
Audit memberikan suatu perspektif yang komprehensif pada praktik yang berlaku sekarang. Sumber daya dan kebijakan manajemen berkenaan pengelolaan SDM menemukan peluang dan langkah untuk mengarahkan kembali peluang dan langkah tersebut.
Audit juga menciptakan citra departemen SDM yang profesional antara manajer dan spesialis SDM, menunjang menjernihkan peran departemen, dan menghasilkan keseragaman yang lebih besar. Intinya, audit dapat menemukan masalah dan memastikan kepatuhan pada bermacam ketetapan perundang-undangan dan rencana-rencana strategis perusahaan.
Dengan mengungkap kesalahan-kesalahan ini, dapat dicari dan dilakukan tindakan korektif. Di samping itu, audit juga dapat memberikan pandangan bahwa departemen SDM responsif pada keperluan para manajer.
Norma Audit Sumber Daya Manusia
Pada dasarnya, audit dilakukan secara intern oleh departemen audit yang tersedia didalam perusahaan. Audit yang dilakukan sebagai suatu fungsi penilaian yang bebas dibentuk didalam suatu organisasi untuk memeriksa dan mengevaluasi kegiatan-kegiatan perusahaan utamanya yang berkaitan dengan SDM.
Auditor memiliki tanggung jawab atas penyediaan informasi berkenaan kecukupan dan efektivitas suatu sistem pengendalian intern dan mutu pekerjaan departemen SDM. Informasi untuk masing-masing mungkin berbeda-beda baik didalam bentuk maupun rinciannya, terkait dari kebutuhan-kebutuhan dan permintaan-permintaan manajemen.
Tugas dan wewenang dan juga tanggung jawab departemen audit harus sejalan dengan norma-norma tertentu, yang sebaiknya memperhatikan beberapa perihal berikut ini:
- Manajemen diminta lebih bertanggung jawab atas efektivitas sistem pengendalian intern (internal control) dan mutu pekerjaan organisasi tersebut.
- Anggota manajemen makin bisa menerima internal audit sebagai alat untuk menyediakan analisis objektif, penilaian-penilaian, rekomendasi-rekomendasi, saran-saran, dan informasi berkenaan pengendalian dan prestasi organisasi atau perusahaan.
- Eksternal auditor bisa mempergunakan hasil pekerjaan departemen audit untuk melengkapi pekerjaan mereka karena departemen audit sudah menyediakan bukti yang memadai dan independen.
Melalui hal-hal di atas, diambil kesimpulan bahwa obyek dari norma audit adalah sebagai berikut:
- Menanamkan pengertian atas kegunaan dan tanggung jawab departemen audit kepada semua level manajemen, badan atau instansi lainnya yang membawa pertalian dengan audit.
- Menetapkan dasar sebagai pedoman dan pengukuran tugas audit.
- Perbaikan atas pelaksanaan tugas-tugas audit.
Norma-norma tersebut mencakup:
- Independensi departemen audit dari kegiatan-kegiatan objek yang di cek dan objektivitas internal audit.
- Kemandirian jabatan auditor wajib dipergunakan secara saksama.
- Ruang lingkup tugas departemen audit.
- Pelaksanaan tugas departemen audit.
- Pengelolaan departemen audit.
Manfaat dan Tujuan Audit Sumber daya Manusia
Manfaat dari audit manajemen SDM ialah sebagai berikut:
- Mengidentifikasikan kontribusi-kontribusi departemen SDM pada perusahaan.
- Meningkatkan citra profesional departemen SDM.
- Mendorong tanggung jawab dan profesionalisme yang lebih besar di antara karyawan departemen SDM.
- Memperjelas tugas-tugas dan tanggung jawab departemen SDM.
- Menstimulasi keragaman kebijakan dan praktik-praktik SDM.
- Menemukan masalah-masalah SDM yang kritis.
- Menyelesaikan keluhan-keluhan dengan berpedoman pada ketetapan yang berlaku.
- Mengurangi biaya-biaya SDM melalui prosedur yang efektif.
- Meningkatkan kesediaan untuk sudi terima perubahan yang dibutuhkan di dalam departemen SDM.
- Memberikan evaluasi yang cermat atas sistem informasi departemen SDM.
Sementara tujuan audit SDM adalah untuk mengevaluasi kegiatan SDM dengan maksud untuk:
- Menilai efektivitas SDM.
- Mengenali dan mempelajari aspek-aspek yang masih bisa diperbaiki.
- Menunjukkan mungkin perbaikan, dan membuat himbauan untuk pelaksanaan perbaikan tersebut. Pelaksanaan audit ini hendaknya mencakup evaluasi pada fungsi SDM, pemakaian prosedur oleh para manajer, dan pengaruh kesibukan selanjutnya pada sasaran dan kepuasan kerja.
Sumber Data Audit Sumber Daya Manusia
Sumber information yang mampu digunakan untuk kepentingan audit, bisa diperoleh dari beragam sumber, diantaranya:
- Pemeriksaan fisik,
- Konfirmasi,
- Dokumentasi,
- Observasi, dan
- Pertanyaan terhadap klien.