
Ketika Anda divonis dokter mengidap diabetes, bisa jadi orang orang sekitar Anda dengan cepat memberi Anda banyak informasi. Tidak sedikit dari info info ini terkesan simpang siur. Tidak heran sebenarnya, karena sebagian dari informasi ini adalah mitos diabetes.
Menjadi salah satu penyakit yang paling banyak diidap di Indonesia, menjadikan info seputar diabetes menjadi topik yang banyak dicari. Namun sayangnya, dengan keterbatasan pengetahuan, tidak jarang info info mitos pun diterima bulat bulat.
Dan ini acapkali menjadi alasan mengapa penyakit ini termasuk salah satu mesin pembunuh di Indonesia. Karena informasi ini menyesatkan sehingga banyak orang salah paham soal penyakit diabetes.
Kenali mitos Soal diabetes
Untuk menghindari info yang menyesatkan, berikut merupakan sejumlah informasi soal diabetes yang sebenarnya tidak lebih dari mitos diabetes. Pahami ini untuk mendapatkan gambaran lebih baik soal penyakit yang berkaitan dengan metabolisme tubuh ini.
Diabetes adalah penyakit turunan
Mitos diabetes satu ini termasuk yang paling banyak dipercaya di masyarakat. Apalagi banyak informasi komersial yang berputar soal ini di media. Tidak salah sebenarnya, hanya kurang tepat dan mendalam. Karena aspek turunan atau genetik diabetes bukan satu satunya aspek yang mungkin meningkatkan resiko seseorang untuk mengidap diabetes.
Faktanya aspek genetik hanya berperan 20%. Sedang pola makan sehari hari, kebiasaan, gaya hidup, rutinitas dalam berolahraga menjadi aspek yang lebih besar menentukan sejauh mana resiko seseorang mengidap diabetes.
Prinsip diabetes kering dan basah
Ini merupakan salah satu mitos diabetes yang sangat diyakini banyak orang. Padahal dengan pemahaman salah seperti ini, banyak orang menyepelekan resiko penderita diabetes terhadap luka dan potensinya menjadi peradangan yang kronis.
Dari kaca mata medis, konsep diabetes kering dan basah itu tidak ada. Setiap penderita diabetes memiliki resiko untuk memiliki masalah ketika berhadapan dengan luka. Tidak ada kondisi diabetes kering yang membuat mereka lebih bebas dari resiko peradangan.
Hanya saja, pada mereka yang kadar gulanya lebih terkendali, biasanya cenderung lebih mampu untuk mengatasi luka sebelum berkembang menjadi peradangan yang berat. Dan yang diasumsikan sebagai diabetes basah adalah mereka dengan kadar gula yang relatif terus tinggi, sehingga potensi peradangan pada tubuhnya juga tinggi. Sehingga luka sulit kering dan sembuh.
Diet ketat itu keharusan
Mitos soal diabetes lain juga banyak muncul adalah soal pola makan. Karena edukasi terbatas mengatakan nasi pun bisa menyebabkan kadar gula darah naik. Maka pasien harus berhenti makan nasi dan semua sumber karbohidrat.
Padahal diet semacam ini sama sekali tidak disarankan untuk pasien diabetes. Meski tubuh tidak lagi efektif mengolah gula menjadi energi. Tubuh penderita diabetes tetap butuh gula. Dengan diet super ketat tanpa karbohidrat dan rendah gula, sementara mereka masih mengonsumsi obat, pasien malah rentan mengalami hipoglikemik.
Diabetes hanya terjadi pada penderita obesitas
Mereka yang mengalami obesitas memang memiliki tingkat resiko lebih tinggi mengidap diabetes. Tetapi fakta lain yang perlu dipahami, 70% kasus diabetes tidak terjadi pada mereka dengan obesitas.
Mereka yang tidak obesitas juga mungkin memiliki pola makan yang tidak sehat dan terlalu tinggi kalori. Bisa jadi mereka yang tidak obesitas justru memiliki genetik diabetes yang kuat.
Diabetes adalah penyakit orang tua
Diabetes bukan penyakit orang tua. Ada sekitar 20% kasus diabetes yang terjadi pada usia dewasa muda. Dan bahkan ditemukan kasus diabetes pada usia remaja dan anak anak. Selain akibat gangguan fungsi pada pankreas, pola makan yang tidak sehat bisa menjadi pemicu diabetes di usia dini.
Jangan telan bulat bulat informasi di masyarakat soal diabetes. Pastikan untuk mendapatkan info akurat dari sumber terpercaya. Seperti dengan membuka laman kesehatan yang akan memberi Anda info terbaik dan terkini seputar diabetes dan penyakit lainnya.