Tumbuhan pule merupakan tipe tumbuhan yang banyak digunakan buat penghijauan sebab dedaunannya yang lebat serta tingginya yang menjulang. Tumbuhan pule ataupun pulai merupakan tipe tumbuhan tropis yang banyak ditemui di daerah anak daratan India( India, Pakistan serta Bangladesh) dan Asia Tenggara, tercantum Indonesia.
Tumbuhan pule populer dengan aroma bunganya yang khas. Terdapat pula yang mengidentikkan tumbuhan pule selaku tumbuhan angker. Sementara itu,
tumbuhan yang mempunyai nama latin Alsthonia scholaris ini mempunyai segudang khasiat untuk kesehatan.
Tumbuhan yang pula diketahui dengan nama Devil’ s tree, Dita bark, White Cheesewood, serta Saptaparna, bisa dimanfaatkan buat bermacam kebutuhan. Tidak hanya berguna secara estetika, tumbuhan pule pula diketahui selaku tumbuhan herbal yang berguna untuk kesehatan.
Isi tumbuhan pule
Tumbuhan pule sudah lama dimanfaatkan dalam penyembuhan Ayurveda, ialah salah satu tata cara penyembuhan tradisional tertua di dunia yang berasal dari India. Tidak cuma daunnya, bunga, getah serta batang tumbuhan ini pula dimanfaatkan selaku penyembuhan herbal. Perihal ini disebabkan tumbuhan pule kaya hendak isi alkaloid, flavonoid, saponin, serta steroid yang sangat berguna.
– Baca Juga Jual Pohon Besar Harga Murah
Tumbuhan pule memiliki senyawa aktif ditamine, echitanine, dan echitamine yang bisa digunakan selaku alternatif dari kina, ialah tumbuhan yang digunakan selaku bahan obat malaria. Isi senyawa yang lain yang ada pada tumbuhan pule merupakan akuammidine( rhazine), pikrinin, strictamine serta tetrahidroalstonin.
Khasiat tumbuhan pule
Isi yang ada pada tumbuhan pule buatnya berguna buat digunakan selaku tumbuhan herbal. Sebagian khasiat tumbuhan pule di antara lain merupakan selaku antidiabetes, antibakteri, antikanker, antiradang, dan mempunyai dampak analgesik( pereda perih). Pemanfaatan tumbuhan pule selaku obat didapatkan dari senyawa kelompok alkaloid yang tercantum di dalamnya
1. Selaku antidiabetes
Diabet ialah keadaan kedokteran di mana ada kendala metabolisme yang menimbulkan hiperglikemia, ialah kandungan gula darah melebihi kandungan wajar.
Isi betulin serta lupeol asestat pada ekstrak daun pule dikira berguna selaku antidiabetes sebab sanggup merendahkan isi gula darah serta melindungi kesehatan pankreas.
2. Selaku antikanker
Kanker ialah penyakit berbentuk perkembangan sel tidak terkontrol sehingga bisa mengganggu metabolisme badan. Senyawa antikanker ialah senyawa yang sanggup membatasi apalagi mematikan sel kanker.
Alkaloid serta triterpen yang ada pada daun pule mempunyai kegiatan apoptosis( mematikan sel kanker) serta immunomodulatori( tingkatkan pertahanan badan).
3. Selaku antibakteri
Peradangan kuman pada manusia bisa menimbulkan bermacam berbagai penyakit, semacam diare, penyakit kulit, serta TBC. Tumbuhan pule mempunyai isi butanol yang kokoh pada kulit batangnya yang bisa membatasi kuman strain Meter. Tuberculosis( TBC) yang sensitif serta resisten.
Tidak hanya itu, tumbuhan pule pula mempunyai 70 tipe senyawa alkaloid yang mayoritasnya terdapat di daunnya. Senyawa ini berguna selaku antibakteri yang sanggup membatasi dan menewaskan beragam kuman yang beresiko untuk kesehatan.
4. Selaku antioksidan
Radikal leluasa ialah senyawa yang bisa menimbulkan banyak penyakit degeneratif. Antioksidan ialah senyawa yang sanggup mencegah radikal leluasa sehingga melindungi kesehatan sel.
Isi antioksidan dalam wujud senyawa alkaloid, saponin, terpenoid, flavonoid, fenolik, tanin, steroid, serta glikosida yang ada pada daun, batang, serta lateks tumbuhan pule, efisien dalam mencegah radikal leluasa.
Senyawa etanol yang besar pula ialah kunci dari begitu banyaknya khasiat dari tumbuhan pule. Ekstrak etanol ini spesialnya banyak ditemui pada bagian daun. Dalam pengolahannya, bagian- bagian dari tumbuhan pule bisa terbuat jadi minyak esensial, tonik, rebusan, perasan, bubuk ekstrak, dan pasta saat sebelum digunakan buat penyembuhan.
Walaupun demikian, manfaat- manfaat tumbuhan pule ini memerlukan banyak riset lebih lanjut buat betul- betul memvalidasi khasiatnya untuk badan manusia. Tidak hanya itu, sedikitnya data menimpa dampak samping pula membuat tumbuhan ini tidak boleh disantap secara sembarangan.