Jakarta Otomotif – Busi adalah komponen utama mesin mobil yang berfungsi untuk pengapian. Busi juga memastikan mesin bekerja dengan baik dari percikan programming interface. Busi mobil harus diganti secara berkala sesuai dengan petunjuk buku servis. Hal ini penting guna menjaga kinerja busi tetap terjaga dengan baik.
Namun, sebelum mengganti busi yang baru ada kode khusus yang harus diperhatikan. Gak boleh salah ya Sahabat, kode ini wajib banget dicek saat ganti busi mobil kesayangan. Setiap pabrikan mobil memiliki rekomendasi busi yang digunakan untuk mesinnya. Tentu setiap mesin memiliki spesifikasi busi masing.
Nah, untuk memastikan mesin dapat berjalan dengan baik, penting untuk memastikan jenis busi yang benar melalui kode yang tertera.
Selain kode secara garis besar busi mobil dibagi menjadi 2 jenis
Busi Panas
Busi jenis pertama adalah busi panas atau juga sering disebut busi standar. Busi mobil jenis ini umumnya dipakai untuk mesin mobil yang masih standar buatan pabrik.
Busi standar ini biasanya digunakan untuk mesin mobil yang memiliki karakter hemat BBM, umumnya digunakan untuk mobil harian.
Selain itu, busi mobil ini digunakan pada mesin berkapasitas kecil hingga sedang, memiliki kompresi rendah, oktan BBM rendah, serta suhu temperatur mesin rendah.
Busi Dingin
Busi mobil jenis berikutnya adalah busi dingin atau juga sering disebut busi running. Sesuai namanya, busi ini memiliki suhu yang cukup rendah.
Busi running ini biasanya dipakai oleh mesin mobil yang digunakan khusus untuk kompetisi balap resmi. Busi ini cocok digunakan pada mesin berperforma tinggi, kapasitas mesin besar, kompresi mesin tinggi, oktan BBM tinggi, hingga suhu mesin tinggi.
Secara Khusus Busi Mobil Dibedakan Menjadi Beberapa Tipe Yaitu
Busi Mobil Standar
Tipe busi ini merupakan busi bawaan pabrikan resmi mobil baru. Bahan ujung elektroda busi dari bahan nikel dan width focus cathode rata 2,5 mm. Jarak pemakaian busi standar bisa mencapai 20.000 KM dan busi ini sangat cocok untuk pemakaian mobil harian standar.
Busi Mobil Platinum
Busi dengan bahan platinum bisa disebut juga busi semi hustling, karena ujung cathode busi ini didesain sedikit lancip dibandingkan busi standar. Width focus cathode 0,6 mm – 0,8 mm. Banyak digunakan oleh penyuka Touring karena kemampuan performa mesinnya.
Busi Mobil Iridium
Busi ini termasuk jenis busi dingin (hustling) ramai diaplikasi tuner untuk mesin non standar, ciri khas nya ujung elektroda terbuat dari nikel dan focus elektrodanya terbuat dari iridium composite warna platinum buram. Measurement elektroda 0,6 mm – 0,8 mm. Dan umur busi berkisar 50.000 KM hingga 70.000 KM.
Busi Mobil Racing
Busi yang didesain dan dipersiapkan dengan bahan yang tahan terhadap kompresi mesin tinggi dan temperature mesin tinggi. Dirancang untuk mampu mengimbangi pemakaian max speed akselerasi. Busi dashing tidak sama dengan busi iridium, measurement focus elektroda nya kecil meruncing seperti jarum. Umur pakai busi ini relative pendek hingga 20.000 KM karena mesin sering digunakan di Rpm tinggi dan suhu temperature mesin tinggi.
Busi Mobil Resistor
Busi ini sering disalah persepsi banyak orang karena simbol huruf “R” latin dengan text style soiling banyak yang mengira artinya image hustling. Dan arti huruf “R” itu adalah Resistor. Busi ini sering dipakai oleh mobil berteknologi tinggi yang banyak framework sensor dan elektrik,karena untuk melindungi framework perangkat elektronik computerized terhadap pengaruh gelombang radio dan sejenisnya.
Setiap busi tentunya memiliki kode khusus yang menjadi informasi. Nah cara membacanya sebagai berikut.
Sebagai contoh, kode busi mobil yang tertera pada busi NGK bertuliskan CPR 7HSP-9.
C merupakan kode yang menunjukkan width ulir busi. Untuk kode C berarti 10 mm. Ada dua kode lain yakni B: 14mm dan D: 12mm.
P adalah tipe rancangan busi. Arti dari kode ini hanya diketahui oleh pabrikan.
R artinya di dalam busi tersebut terdapat resistor. Busi ini kerap digunakan di mesin berteknologi computerized.
7 menunjukkan tingkat panas pada busi tersebut, jika angkanya lebih kecil seperti 6,5,atau 4 artinya busi panas. Jika angka yang ditunjukkan lebih besar berarti busi dingin.
H merupakan kode panjang ulir busi berukuran 12,7 mm. Pada merek ini ada 2 kode huruf lain yakni E untuk 19 mm dan L ukuran 11,2 mm.
S berarti tipe elektrode tengah. Selain itu ada kode IX yang berarti bahan iridium, G untuk hustling, dan P busi Platinum, serta S adalah busi standar pt98bet.
9 menunjukkan celah inti elektroda busi. Angka 9 berarti busi itu memiliki celah 0,9 mm dan kalau 10 celah busi 1 mm.
Contoh Busi Mobil Denso dengan kode U24FSU9
U: Diameter ulir busi 10 mm.
24: Heating rate atau tingkat pelepasan panas busi, semakin kecil angkanya termasuk busi panas.
Busi panas 20, 19, dan seterusnya sedang busi dingin 24,26, dan seterusnya
F: Panjang ulir busi sekitar 12,7 mm.
S: Tipe rancangan busi.
U: Bentuk elektroda ground.
9: Gap atau celah antar elektroda , ini artinya celah busi 0,9 mm.
Jika diperhatikan, kode busi ini memang sulit untuk dihafalkan, namun setidaknya tahu kode yang menunjukkan width, panjang ulir, dan jenis busi. Setelah mengetahui kode busi ini, jadi tidak akan salah beli lagi deh pt98bet.
Nah bila sudah paham tentang kode pada busi mobil, Sahabat juga perlu tau nih apa saja sih penyebab kerusakan yang bisa timbul pada busi mobil.
Masalah Pada Kendaraan Penyebab Kerusakan Busi Mobil
Kerak berlebihan di ujung busi
– Part pengapian ada yang rusak , diantara CDI, Koil dan Cap busi.
– Terlalu lama mengendarai pada RPM rendah.
– Kode busi terlalu dingin.
– Bahan bakar dan udara campurannya terlalu gemuk.
Panas Berlebihan
– Kode busi terlalu panas
– Setingan udara dan bahan bakar terlalu miskin
– Penumpukan kerak karbon diruang bakar mulai banyak
– Terlalu sering full gas atau RPM tinggi