Saat ini, Anda sering melihat termometer. “ Termometer” — seperti namanya — digunakan untuk mengukur suhu lingkungan / objek. Ada berbagai jenis termometer, seperti termometer laboratorium/medis, termometer digital, dan sebagainya. Untuk kali ini saya akan memfokuskan pembahasan pada termometer laboratorium/medis.
Rekomendasi Swab Test Jakarta
Pendekatan Fisika
Seperti yang Anda pelajari di sekolah, benda-benda di sekitar Anda dapat memuai jika terkena panas. Benda-benda ini berkembang pada tingkat yang berbeda. Beberapa benda berkembang sangat mudah, sementara yang lain sangat sulit untuk berkembang. Salah satu zat yang mudah mengembang adalah alkohol. Hanya dengan menerapkan sedikit panas, volume alkohol dapat meningkat secara signifikan karena proses pemuaian. Sifat alkohol yang mudah menguap inilah yang digunakan para ilmuwan untuk membuat termometer. Bagaimana mereka bekerja?
Sekadar informasi, kenaikan suhu alkohol berbanding lurus dengan peningkatan volumenya karena pemuaian. Misalkan dalam sebuah percobaan Anda mengamati bahwa jika suhu alkohol meningkat sebesar 20°C, volumenya bertambah 10 cm³. Pertanyaannya adalah, jika volume alkohol bertambah 20 cm³, berapakah pertambahan volumenya? Mudah. karena volumenya dua kali lipat, suhunya juga dua kali lipat. Jadi, jika volumenya bertambah 20 cm³, maka suhunya bertambah 2 × 20 ° C = 40 ° C.
Grafik yang menggambarkan hubungan antara volume dan suhu. Metode ini disebut interpolasi linier. (Gambar oleh Penulis)
Sekarang, dengan cara yang sama, kita dapat memberi label “suhu” untuk setiap kenaikan 1 cm³ volume alkohol.
Agar perubahan yang terjadi pada alkohol lebih mudah diamati, alkohol ditempatkan dalam pipa kapiler. Pipa kapiler adalah jenis pipa dengan diameter yang sangat kecil (kurang lebih sebesar diameter jarum). Dengan demikian, perubahan suhu alkohol dapat dikatakan berbanding lurus dengan perubahan ketinggian alkohol dalam pipa kapiler.
Alkohol itu sendiri dapat mengembang hingga suhu maksimum 78°C. Jika suhu mencapai 78°C dan perubahan ketinggian alkohol dalam pipa kapiler mencapai x cm, maka kita dapat memberi label 1°C pada ketinggian x/78 cm pada pipa kapiler, label 2°C pada ketinggian 2x/78 cm pada pipa kapiler, beri label 3°C pada ketinggian 3x/78 cm pada pipa kapiler, dan seterusnya. Dengan kata lain, jika ketinggian alkohol bertambah nx/78 cm, kita dapat menyimpulkan bahwa suhu alkohol meningkat sebesar n°C. Soal ini sama dengan “Jika 10 kantong berisi 20 apel, berapa banyak apel dalam 1 kantong?”. Tidak terlalu sulit bukan?
Ini mungkin terdengar agak rumit, tetapi prinsipnya sederhana. Termometer dapat mengukur suhu dengan mengamati kenaikan ketinggian alkohol dalam pipa kapiler.
Swab Test Jakarta yang nyaman
Komponen termometer
Katakanlah Anda ingin mengukur suhu tubuh Anda dengan termometer. Ujung termometer (bohlam) terbuat dari bahan yang sangat mudah untuk memindahkan panas. Ketika bohlam menyentuh tubuh Anda, panas dari tubuh Anda akan mengalir melalui bohlam ke alkohol di pipa kapiler. Hal ini menyebabkan alkohol mengembang dan meningkatkan kadar alkohol dalam pipa kapiler. Berdasarkan peningkatan kadar alkohol dalam pipa kapiler, suhu tubuh kita dapat ditentukan.