5 Tren Belanja Online yang Meningkat di Masa Pandemi

Kondisi pandemi yang dirasakan masyarakat saat ini benar-benar mengubah kebiasaan. Awalnya masyarakat bebas keluar rumah dan nongkrong di mana saja. Kini, semua dibatasi pergerakannya demi memutus penularan dan mata rantai virus corona.

Sebab itu pula yang membuat tren belanja online meningkat di masa pandemi. Pemesanan makanan di outlet pun meningkat karena kebijakan dine in yang hanya membolehkan sebanyak 50% dari kapasitas yang ada. Begitu juga dengan kebiasaan belanja ke supermarket, kini bisa dilakukan di rumah, malahan dengan memanfaatkan kemudahan layanan kredit online cicilan bulanan.

Kondisi tersebut bisa jadi akan terus berlangsung selama dua tahun ke depan. Pasalnya saat ini ketersediaan dan keampuhan vaksin pun masih diperdebatkan. Namun, yang jelas kebiasaan belanja online inilah yang perlu diperhatikan agar kondisi finansial tetap baik di masa pandemi.

Berikut adalah beberapa tren belanja online yang mengubah kebiasaan masyarakat di masa pandemi, seperti ulasan di bawah ini:

1. Belanja kebutuhan bulanan secara online

Kondisi pandemi membuat masyarakat mulai sadar tentang pentingnya menjaga kesehatan. Tak ayal cara dan alokasi belanja bulanan pun menjadi berubah. Masing-masing kini memenuhi kebutuhan keluarganya dengan pasokan dan makanan yang bernutrisi agar bisa menjaga imun tubuhnya dengan baik.

Perubahan ini bisa membuat budget bertambah. Supaya tidak kaget, ada baiknya memperhitungkan dan mencatat ulang mana saja kebutuhan yang bisa dikesampingkan dan mana saja kebutuhan yang tidak bisa ditunda demi prioritas kesehatan tubuh. 

2. Budget kebutuhan olahraga meningkat

Selain mengubah kebiasaan belanja ke supermarket mulai dibatasi, kebiasaan olah raga pun jadi meningkat. Terbukti bahwa tren sepeda yang merebak hampir di seluruh kota-kota besar di Indonesia. Hal tersebut berdampak pada kebutuhan alat olahraga yang juga meningkat.

Setiap keluarga kini berusaha agar tetap bisa melakukan olahraga di rumah tanpa khawatir tepapar dari luar. Inilah yang membuat budget serta kebutuhan alat-alat olahraga menjadi meningkat. Termasuk fashion olahraga serta pelindung saat berolahraga.

Supaya budget bulanan tidak jebol, kamu bisa membelinya dengan cara dicicil. Apalagi saat ini mengajukan kredit online cicilan bulanan sangat dipermudah dan bisa dilakukan secara online hanya lewat aplikasi. Contohnya lewat aplikasi Kredivo. Kredivo telah terdaftar dan berizin resmi dari OJK.

Selain itu, Kredivo juga bisa digunakan untuk mengajukan pinjaman tunai atau belanja dengan cicilan dengan tenor fleksibel. Kredit limit yang diberikan bisa mencapai Rp30 juta bagi member premium.

Bunga Kredivo sangat terjangkau hanya 2,6% per bulan baik untuk kebutuhan belanja maupun untuk mengajukan pinjaman tunai. Tenornya antara 3, 6 sampai dengan 12 bulan. Aplikasinya juga sudah tersedia baik itu di App Store maupun Google Play Store. 

Syarat pendaftaran cukup mudah, punya penghasilan tetap minimal Rp3 juta per bulan, berusia antara 18-60 tahun dan berdomisili di Jabodetabek, Bandung, Surabaya, Semarang, Palembang, Medan, Bali, Yogyakarta, Solo, Makassar, Malang, Sukabumi, Cirebon, Balikpapan, Batam, Purwakarta, Padang, Pekanbaru, Manado, Samarinda, dan Kediri.

3. Belanja serba online

Belanja serba online kini bukan hanya dilakukan oleh masyarakat, tetapi juga beberapa perusahaan mulai mengandalkan pembelian online. Tak ayal jika transaksi online pun makin meningkat. Karena, saat ini masyarakat lebih memilih pembayaran secara cashless karena dianggap lebih praktis dan mengurangi interaksi langsung dengan orang lain.

4. Pos dana darurat jadi prioritas

Dengan perubahan pola dan kebiasaan baru tersebut, perlu diakui bahwa ada sebagian masyarakat yang justru mengurangi budget belanjanya dan dialihkan untuk memenuhi pos dana darurat. Dana darurat kini jadi prioritas karena dapat digunakan untuk mengantisipasi kondisi yang tidak bisa diprediksi di masa depan. 

5. Mulai sadar investasi jangka panjang

Selain budget belanja yang berkurang, dana bulanan juga mulai dimanfaatkan untuk investasi jangka panjang seperti memilih instrumen yang tepat. Beberapa mulai menabung emas atau membeli emas batangan agar bisa disimpan dan tidak terlalu banyak berpengaruh terhadap inflasi.